Blog ini berisi artikel hasil copy paste dari grub whatsup, telegram, facebook, dan lain-lain untuk mengingatkan diri saya sendiri. Semoga Bermanfaat

MERAMAL NASIB DENGAN BINTANG

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين. 

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang "Meramal Nasib Dengan Bintang". 

Bintang adalah makhluq yang menunjukkan kebesaran Allāh dan kebesaran Penciptanya.

Allāh Ta'āla telah mengabarkan di dalam Al-Qurān bahwa bintang ini memiliki 3 faidah:

⑴ Sebagai perhiasan langit. 

⑵ Sebagai pelempar syaithān. 

⑶ Sebagai petunjuk manusia, seperti : 
⇒ Mengetahui arah utara atau selatan
⇒ Mengetahui arah daerah, arah kiblat
⇒ Mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hujan dan lain-lain. 

Allāh tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di atas. 

Seorang salaf, Qatādah Ibn Di'āmah As-Sadūsi, seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada tahun 110 H. Beliau menjelaskan bahwa, 

"Barangsiapa yang meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu." 

Ucapan ini dikeluarkan Al-Imām Al-Bukhāri di dalam Shahih beliau. 

Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit & tenggelamnya bintang atau berkumpul & berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang, dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain. 

Seperti kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah.

Membacanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang haram dan termasuk dosa besar.

Sebagian ulama mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya. 

Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.

Hendaknya kita semua takut kepada Allāh. 
Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca kolom-kolom tersebut. 

Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. 
Kita tutup segala pintu yang bisa merusak 'aqidah kita dan juga keluarga kita.

Karena 'aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dengan selamat. 

Inilah halaqah yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya. 

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين. 

Saudaramu, 'Abdullāh Roy

Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS

Rabu, 18 Jumadal Ūla 1438 H / 15 Februari 2017 M 
👤 Ustadz 'Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Belajar Tauhid
🔊 Halaqah 18 | Meramal Nasib Dengan Bintang
Tag : Tauhid
Back To Top