Blog ini berisi artikel hasil copy paste dari grub whatsup, telegram, facebook, dan lain-lain untuk mengingatkan diri saya sendiri. Semoga Bermanfaat

Jilbab yang Anda Jual Betul Syar'i atau Syar'i "Imitasi"??

Urusan jual beli dan mencari uang sampingan itu memang urusan Anda. Akan tetapi, hendaknya carilah usaha dari jual beli yang diberkahi, bukan melulu bertumpu pada gairah mendapatkan tambahan uang demi sesuap nasi. 
.
Jika Anda belum tahu bagaimana kriteria jilbab syar'i, carilah ilmunya terlebih dahulu, lalu amalkan. Adapun jika Anda sudah tahu kriterianya, maka tolong...jangan gadaikan kalimat "syar'i" demi semata meraup keuntungan dan materi.
.
Sering saya dapati wanita yang saya anggap sudah paham banyak hal, istri "ustadz", sering membagi postingan yang bermanfaat, sudah tahu bagaimana jilbab syar'i...tetap saja menjual jilbab "tabarrujiyy", dan bukan "syar'iyy". Itu bukan untuk dipakai di dalam rumah...namun dipakai di luar rumah. Kalau dipakai di dalam rumah sih ya silahkan saja...namun pembuatannya memang dibuat untuk jilbab luar rumah...setelan gamis dan kerudung jumbo yang dilengkapi cadar.
.
Kita paham bahwa jilbab syar'i itu bukan untuk berhias bukan? Pemakaiannya digunakan untuk menutup perhiasan yang tidak biasa nampak dari seorang wanita. Akan tetapi, sekarang jilbab malah digunakan sebagai komoditi fashion. 
.
Parahnya, itu bukan dilakukan oleh orang yang awam tentang agamanya....namun oleh orang yang sudah bisa dibilang cukup paham tentang agamanya. Maka, tengoklah barang dagangan jilbab Anda...apakah itu benar-benar syar'i...ataukah hanya syar'i "imitasi"?
.
Coba kita saksikan bentuk jilbab yang -diklaim syar'i- cantik-cantik itu, banyak bertaburan blink-blink; payet; mote; bordir; renda cantik bukan di bagian tertutup...model kerudung motif berlayer, gamis berlayer...penuh ruffle...warnanya gonjreng pula. Saya bukan berbicara tentang jilbab cantik untuk acara walimah...tapi jilbab cantik yang memang dipakai untuk ke luar rumah.
.
Saya sendiri masih sulit untuk bisa menerima "ngelesnya" layer ini bisa dikiaskan dengan layer yang ada pada cadar bentuk purdah. Ahhh ya lain to ya... Kalau purdah menjadi berbentuk layer karena itu salah satu cara yang paling gampang menempelkan purdah di kerudung atau cadar ya begitu itu....kecuali model purdahnya dari kain keras berjaring yang tidak menempel pada cadar atau kerudung [dipakai terpisah]. Bentuknya pun memang tidak membuat cantik. Nha kalau baju atau kerudung dibentuk ruffle dan layer...entah satu warna atau kombinasi warna...itu tujuannya untuk apa sih sebetulnya? 
Bukankah tujuannya juga untuk mempermanis; mempercantik? Karena sifatnya bukan utama...namun hanya sebagai penghias dan tambahan belaka. Beda kedudukannya dengan melekatnya purdah di cadar atau di kerudung.
.
Barangkali ada yang mau bersepakat dengan cita-cita saya? Saya dulu pernah punya cita-cita...jika memang saya mau jadi penjahit atau menjual jilbab syar'i, saya ingin berusaha menjual atau menjahit yang memang betul-betul syar'i. Saya ingin membuat hiasan yang hanya berada di bagian dalam saja...bukan di luar. Kalaupun ada yang request model jilbab tabarrujiyy, saya akan katakan padanya semisal, 
.
"Saya memahami bahwa pilihan model jilbab yang akan ukhti pakai itu hak ukhti...sebetulnya saya juga nggak mau banyak ikut campur sih. Akan tetapi, kalau boleh saya bilang jujur: saya menyayangi ukhti dan menghendaki kebaikan bagi ukhti...maka, apa kiranya ukhti berkenan jika saya menyampaikan bagaimana kriteria jilbab yang syar'i itu?" ----> bla3x....sampaikan bagaimana seharusnya. 
.
Jika dia menerima, alhamdulillaah...jika dia menolak...saya pribadi cenderung akan menolaknya dengan halus juga : Kecuali...jika dia menggunakan tipu daya: saya sudah menasihatinya, terus dia mengaku itu hanya untuk di rumah saja, ehh ternyata dia pakai di luar juga. Yah itu bukan menjadi tanggung jawab saya....in syaa' Allaah...Mudah-mudahan Allaah memberi kemudahan bagi saya jika suatu saat nanti saya harus melakukannya.
.
Maka...tolong...sekali lagi tolong...bantulah saudari-saudari kita untuk lebih mengenal bagaimana seharusnya berjilbab syar'i, bukan malah menjerumuskannya atau mendiamkannya
atas nama "meraih materi" [It's so pathetic indeed].
Back To Top