Blog ini berisi artikel hasil copy paste dari grub whatsup, telegram, facebook, dan lain-lain untuk mengingatkan diri saya sendiri. Semoga Bermanfaat

Agar Ringan Dalam Menghadapi Permasalahan Hidup (Bag.5)

AGAR RINGAN DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN HIDUP (BAG. 5)


Mengapa seorang mu'min yang tangguh imannya bisa melahirkan kebahagiaan hakiki, mampu menghadapi berbagai persoalan hidup dengan tenang?

Yang ketiga | Karena seorang mu'min itu menganggap dan bahkan yaqin,  bahwa penyakit kesedihan dan kesakitan yang dia rasakan itu semuanya merupakan pelebur dosa.

Bahkan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menegaskan, sampai-sampai duri yang mengenai telapak kaki kita (sesuatu yang sederhana yang menyakiti telapak kaki kita) itu merupakan pelebur dosa yang dikehendaki Allāh terhadap kita.

Karena itu seorang mu'min tetap bahagia, tetap bisa tenang ketika menghadapi penyakit yang sebesar apapun, seberat apapun yang menimpanya.

Musibah seberat apapun yang menimpanya, dia tetap tenang menghadapinya. Karena dia tetap punya harapan bahwa disisi Allāh adalah balasan yang lebih baik terutama dengan adanya peleburan dosa dari penyakit/ bencana/musibah yang mengenai dirinya.

Bahkan dalam sebuah hadīts disebutkan:

أَشَدُّ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ

"Orang yang paling berat cobaanya adalah para nabi kemudian orang yang derajatnya di bawahnya dan yang derajatnya di bawahnya."

(HR Tirmidzi nomor 2398)

Itulah sebuah contoh real dan hal yang faktual dalam kehidupan para nabi, dimana mereka adalah orang-orang yang paling banyak mendapatkan ujian yang paling banyak mendapatkan musibah, paling banyak mendapatkan tantangan dalam hidupnya.

Tetapi justru dengan tantangan hidup itulah, dengan musibah dengan ujian hidup itulah, dengan berbagai tantangan yang ada itu Allāh Subhānahu wa Ta'āla meninggikan derajat mereka. Karena mereka bersabar dengan berbagai problematika hidup yang mereka hadapi.

Ikhwan dan akhwat rahimani wa rahimakumullāh.

Seorang mu'min yakin bahwa Allāh tidak akan membebani hamba-Nya diluar kemampuan dirinya.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

"Allah tidak akan membebani seseorang diluar kemampuan dirinya."

(QS Al Baqarah: 286)

Karena itu, musibah yang menimpa kita, problematika hidup yang kita hadapi, semua itu sudah diukur oleh Allāh bahwa kita pasti akan mampu untuk menghadapinya apabila kita benar-benar mengikuti petunjuk Allah dan kita benar-benar sabar di dalam menghadapinya.

Sehingga musibah itu tidak menyisahkan kesedihan, tidak menyisahkan kesengsaraan sama sekali.

Adapun orang yang tidak beriman, maka dia tidak percaya bahwa musibah itu bisa melebur dosa.

Karena itu, begitu dia  terkena musibah mendapatkan penyakit dia akan terus menyesali, dia akan terus meratap bahkan mengumpat orang lain. Dimana dengan demikian dia akan semakin sedih dan semakin hancur hati dan kehidupannya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
__________

Jum'at, 25 Shafar 1438 H / 25 November 2016 M
👤 Ustadz Dr. Ainul Haris, Lc. MA
📔 Materi Tematik | Agar Ringan Dalam Menghadapi Permasalahan Hidup (Bag.5)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Tmk-AH-ARDMPH-05
-----------------------------------
Back To Top